Bab II
Faktor
Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial dan Kebudayaan
A. Pendahuluan
Budaya atau Kebudayaan adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Indonesia merupakan negara terpadat
ke-4 di dunia setelah Cina,India, dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduknya
yang mencapai 239,5 juta. Sungguh jumlah yang sangat fantastis mengingat bahwa
kepulauan Indonesia bisa di katakan sebagai pulau yangg tidak begitu besar. Dengan
melihat hal tersebut tentunya kita berpikir bahwa “Bagaimana pengaruh banyaknya
jumlah penduduk tersebut di dalam kehidupan kita?” Jawabannya adalah akan
menimbulkan berbagai pengaruh, baik dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.
Faktor pertumbuhan
penduduk yang pesat bisa di akibatkan oleh:
a. Kawin
pada usia muda
b. Tidak
di adakan nya program KB pada suatu daerah
c. Pandangan
yang menyatakan bahwa banyak anak,banyak rezeki
d. Anak
merupakan penentu status sosial
e. Anak
laki-laki merupakan penerus keturunan
f. Ingin
mengubah nasib hidup dengan pindah ke kota
B. Efek negatif Pertumbuhan Penduduk Terhadap
Perkembangan Sosial
Pertumbuhan
penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan
masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut ini
penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial
di masyarakat:
a. Meningkatnya angka
pengangguran
Semakin
bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang
tersedia. Namun bagaimana jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup
menampung jumlah tenaga kerja yang ada. Tentu hal ini akan berdampak pada
meningkatnya angka pengangguran.
a. Meningkatnya Kebutuhan
Manusia akan sandang
Setiap
manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yaitu sandang,
pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tidak bisa di elakan lagi dan harus
terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan sandang dapat dipenuhi oleh
industry tekstil, kebutuhan pangan dapat dipenuhi oleh industri pertanian(salah
satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan
(salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula
manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan. Tapi apa yang
terjadi jika ternyata stok sandang, pangan, dan papan yang ada ternyata tidak
mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang jumlahnya semakin bertambah ?
b. Berkurangnya Lahan untuk
tempat tinggal
Untuk memenuhi kebutuhan papan
yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk membangun. Semakin bertambah
banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan
yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap.
Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan
kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat
harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah
tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari lahan
lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko,
dan lain-lain.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan papan, untuk
memenuhi kebutuhan pangan pun kita memerlukan lahan pertanian. Misalnya beras,
untuk menghasilkan beras tentu diperlukan sawah untuk menanam padi. Semakin
bertambahnya penduduk semakin bertambah pula kebutuhan akan beras. Dan semakin
bertambahnya kebutuhan beras akan semakin bertambah pula kebutuhan akan lahan
untuk menanam padi. Apa yang terjadi jika lahan ‘lumbung padi’ nasional semakin
lama semakin berkurang. Jika kita dilihat dua fenomena di atas, ledakan
penduduk akan mengakibatkan terjadinya
perebutan lahan untuk perumahan dan pertanian. Dan sebagian besar fenomena yang
terjadi dewasa ini adalah pengikisan lahan yang lebih diutamakan untuk
perumahan. Kemudian ledakan penduduk juga akan berakibat semakin berkurangnya
rasio antara luas lahan dan jumlah penduduk atau yang biasa kita sebut dengan kepadatan penduduk.
Ledakan
penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh
pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan
mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan. Adapun solusi yang dapat
menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:
a. Melakukan program
transmigrasi
b. Menggalakkan program
keluarga berencana
c. Mengoptimalkan lahan
dengan menggunakan teknologi.
d. Pemerataan
pembangunan
C. Keterkaitan Penduduk
Dengan Budaya
Penduduk dan kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kehidupan. Salah
satunya sangat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena dapat
saling mempengaruhi. Jika salah satu nya di pisahkan, maka akan terjadi ketidak
seimbangan dalam struktur yang sudah ada. Kita telah mengetahui, perkembangan
budaya indonesia selalu mengalami arus naik dan turun. Pada awalnya, indonesia
sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu,
hal seperti itulah yang harus kita banggakan karena kita telah menjadi penduduk
Indonesia oleh penduduk Indonesia, tetapi sekarang ini kebudayaan tersebut telah
banyak di lupakan,dan hampir hilang sama sekali. Semakin berkembang nya zaman,
rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini akan berdampak negatif
bagi masyarakat Indonesia.
Semakin lemahnya kebudayaan kita, di saat itu lah banyak kebudayaan
asing yang masuk ke Indonesia sehingga memancing bangsa kita untuk mengikuti
gaya hidup luar, namun hal ini telah di tindak tegas oleh pemerintah dengan
cara menaikkan lagi kebudayaan yang hampir hilang . Sebagai contoh: Batik hasil dari budaya indonesia, batik ini
ternyata tidak hanya diminati oleh bangsa Indonesia,tetapi negara lain juga
meminati nya,seperti: Australia hal itu muncul karena batik telah diresmikan
dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai
warisan budaya Indonesia. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan
mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia
yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia
terjadi oleh karena mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lain. Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya
berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan,
dan setelah kebudayaan itu tercipta, maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada awalnya peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya harus patuh terhadap peraturan tersebut. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.
Bab II
Faktor
Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial dan Kebudayaan
A. Pendahuluan
Budaya atau Kebudayaan adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Indonesia merupakan negara terpadat
ke-4 di dunia setelah Cina,India, dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduknya
yang mencapai 239,5 juta. Sungguh jumlah yang sangat fantastis mengingat bahwa
kepulauan Indonesia bisa di katakan sebagai pulau yangg tidak begitu besar. Dengan
melihat hal tersebut tentunya kita berpikir bahwa “Bagaimana pengaruh banyaknya
jumlah penduduk tersebut di dalam kehidupan kita?” Jawabannya adalah akan
menimbulkan berbagai pengaruh, baik dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.
Faktor pertumbuhan
penduduk yang pesat bisa di akibatkan oleh:
a. Kawin
pada usia muda
b. Tidak
di adakan nya program KB pada suatu daerah
c. Pandangan
yang menyatakan bahwa banyak anak,banyak rezeki
d. Anak
merupakan penentu status sosial
e. Anak
laki-laki merupakan penerus keturunan
f. Ingin
mengubah nasib hidup dengan pindah ke kota
B. Efek negatif Pertumbuhan Penduduk Terhadap
Perkembangan Sosial
Pertumbuhan
penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan
masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut ini
penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial
di masyarakat:
a. Meningkatnya angka
pengangguran
Semakin
bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang
tersedia. Namun bagaimana jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup
menampung jumlah tenaga kerja yang ada. Tentu hal ini akan berdampak pada
meningkatnya angka pengangguran.
a. Meningkatnya Kebutuhan
Manusia akan sandang
Setiap
manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yaitu sandang,
pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tidak bisa di elakan lagi dan harus
terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan sandang dapat dipenuhi oleh
industry tekstil, kebutuhan pangan dapat dipenuhi oleh industri pertanian(salah
satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan
(salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula
manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan. Tapi apa yang
terjadi jika ternyata stok sandang, pangan, dan papan yang ada ternyata tidak
mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang jumlahnya semakin bertambah ?
b. Berkurangnya Lahan untuk
tempat tinggal
Untuk memenuhi kebutuhan papan
yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk membangun. Semakin bertambah
banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan
yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap.
Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan
kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat
harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah
tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari lahan
lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko,
dan lain-lain.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan papan, untuk
memenuhi kebutuhan pangan pun kita memerlukan lahan pertanian. Misalnya beras,
untuk menghasilkan beras tentu diperlukan sawah untuk menanam padi. Semakin
bertambahnya penduduk semakin bertambah pula kebutuhan akan beras. Dan semakin
bertambahnya kebutuhan beras akan semakin bertambah pula kebutuhan akan lahan
untuk menanam padi. Apa yang terjadi jika lahan ‘lumbung padi’ nasional semakin
lama semakin berkurang. Jika kita dilihat dua fenomena di atas, ledakan
penduduk akan mengakibatkan terjadinya
perebutan lahan untuk perumahan dan pertanian. Dan sebagian besar fenomena yang
terjadi dewasa ini adalah pengikisan lahan yang lebih diutamakan untuk
perumahan. Kemudian ledakan penduduk juga akan berakibat semakin berkurangnya
rasio antara luas lahan dan jumlah penduduk atau yang biasa kita sebut dengan kepadatan penduduk.
Ledakan
penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh
pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan
mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan. Adapun solusi yang dapat
menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:
a. Melakukan program
transmigrasi
b. Menggalakkan program
keluarga berencana
c. Mengoptimalkan lahan
dengan menggunakan teknologi.
d. Pemerataan
pembangunan
C. Keterkaitan Penduduk
Dengan Budaya
Penduduk dan kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kehidupan. Salah
satunya sangat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena dapat
saling mempengaruhi. Jika salah satu nya di pisahkan, maka akan terjadi ketidak
seimbangan dalam struktur yang sudah ada. Kita telah mengetahui, perkembangan
budaya indonesia selalu mengalami arus naik dan turun. Pada awalnya, indonesia
sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu,
hal seperti itulah yang harus kita banggakan karena kita telah menjadi penduduk
Indonesia oleh penduduk Indonesia, tetapi sekarang ini kebudayaan tersebut telah
banyak di lupakan,dan hampir hilang sama sekali. Semakin berkembang nya zaman,
rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini akan berdampak negatif
bagi masyarakat Indonesia.
Semakin lemahnya kebudayaan kita, di saat itu lah banyak kebudayaan
asing yang masuk ke Indonesia sehingga memancing bangsa kita untuk mengikuti
gaya hidup luar, namun hal ini telah di tindak tegas oleh pemerintah dengan
cara menaikkan lagi kebudayaan yang hampir hilang . Sebagai contoh: Batik hasil dari budaya indonesia, batik ini
ternyata tidak hanya diminati oleh bangsa Indonesia,tetapi negara lain juga
meminati nya,seperti: Australia hal itu muncul karena batik telah diresmikan
dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai
warisan budaya Indonesia. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan
mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia
yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia
terjadi oleh karena mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lain. Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya
berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan,
dan setelah kebudayaan itu tercipta, maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada awalnya peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya harus patuh terhadap peraturan tersebut. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.
0 Comments:
Post a Comment