Monozukuri is Never stop Learning for human or things.

Facebook

Sunday, 2 November 2014

Bab I Tawuran antar warga


DAMPAK SOSIAL TAWURAN ANTAR WARGA

1.     Latar Belakang
Tawuran adalah suatu tindak kekerasan yang dilakukan suatu kelompok/warga dalam rangka menyerang atau berkelahi dengan warga lain. Tawuran juga sering menggunakan benda-benda tumpul maupun tajam untuk melukai maupun menghajar warga lain.  Tawuran antar warga dalam banyak kasus sering menimbulkan korban jiwa, luka-luka dan kerugian harta benda. Akan tetapi, emosi masyarakat tidak bisa dibendung karena berlaku teori kerumunan massa, dimana emosi warga menyatu sehingga emosi membara dan kehilangan akal sehat.
Kelompok kecil yang dominan pada saat terjadi tawuran, akan mempengaruhi dan memberi dorongan sugestif kepada kerumunan masyarakat yang berkerumun, sehingga tawuran sulit dihentikan.
Tawuran terjadi biasanya karna hal-hal yang kecil dan karena emosi yang memuncak yang tidak disertai dengan akal logika yang sehat maka terjadilah tawuran antar warga. Tawuran yang terjadi biasanya bersifat berlanjut (*kontinyu) terus menerus sampai pihak kepolisian melakukan tindakan represif terhadap kedua belah pihak yang bertikai.Contoh tawuran yang bersifat kontinyu adalah tawuran di beberapa wilayah jakarta seperti matraman, tanah tinggi, johar baru, dll. Tawuran-tawuran pada daerah tersebut sudah berlangsung lama dan turun temurun. Hal ini bisa terjadi hanya karena hal-hal sepele seperti bersenggolan, pemalakan, berdebat, dll.Maraknya tingkah laku agresif akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok remaja kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Perkelahian antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi. Perkembangan teknologi yang terpusat pada kota-kota besar mempunyai korelasi yang erat dengan meningkatnya perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja kota.Beberapa contoh dari berita-berita yang ada mengenai tawuran antar pelajar. Di Palembang pada tanggal 23 September 2006 terjadi tawuran antar pelajar yang melibatkan setidaknya lebih dari tiga sekolah, di antaranya adalah SMK PGRI 2, SMK GAJAH MADA KERTAPATI dan SMKN 4 (harian pagi Sumatra ekspres Palembang). Di Subang pada tanggal 26 Januari 2006 terjadi tawuran antara pelajar SMK YPK Purwakarta dan SMK Sukamandi (harian pikiran rakyat). Di Makasar pada tanggal 19 September 2006 terjadi tawuran antara pelajar SMA 5 dan SMA 3 (karebosi.com). Tidak hanya pelajar tingkat sekolah menengah saja yang terlibat tawuran, di Makasar pada tanggal 12 Juli 2006 mahasiswa Universitas Negeri Makasar terlibat tawuran dengan sesama rekannya disebabkan pro dan kontra atas kenaikan biaya kuliah (tempointeraktif.com). Sedangkan di Semarang sendiri pada tanggal 27 November 2005 terjadi tawuran antara pelajar SMK 5, SMK 4 dan SMK Cinde (liputan6.com). Masih banyak kejadian tawuran antar pelajar yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu di sini.
2.     Tujuan
·       Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi tawuran antar warga
·       Untuk mengetahui dampak adanya tawuran antar warga terhadap masyarakat
·       Untuk mengetahui upaya upaya yang dilakukan dalam penanganan untuk mengatasi tawuran antar warga
3.     Sasaran
Sasaran makalah ini adalah untuk memberikan pedoman bagaimana menanggapi aksi tawuran antar warga. Supaya kita dapat menghindari atau membentengi diri untuk tidak melakukan tawuran. Bahkan dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan tanpa menggunakan aksi kekerasan.

·       Konflik-Sosial dan Resolusi Konflik: Analisis Sosio-Budaya. Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, MSc. Agr – Seminar PERAGI Pontianak 10-11 Januari 2006
 
Share:

0 Comments:

Post a Comment

About

Subscribe Us

Header Ads

BTemplates.com

@2020 by kunfakhri. Powered by Blogger.

Pages - Menu